Mendengkur Lebih Berbahaya dari Merokok serta penanganan kebiasaan mendengkur atau ngorok di Surabaya
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mendengkur atau ngorok itu lebih berbahaya dari merokok. Hasil penelitian menunjukkan tak kurang dari 15 % orang di dunia mengalami ngorok, dan setengahnya mengalami
Obstruktif Sleep Apnoe Syndrome (OSAS) yaitu henti nafas waktu tidur.
"Mengorok bukanlah semata perkara sosial namun juga persoalan kesehatan. Selain bunyi dengkuran / ngorok mengganggu
teman tidur, orang yang ngorok / mendengkur berat umumnya mengalami gangguan sumbatan pernapasan saat tidur hingga
terjadi henti napas atau yang disebut dengan OSAS", tutur dokter spesialis telinga hidung dan tenggorokan di Klinik Ngorok RS PHC Surabaya, dr Wiyono Hadi, Sp.THT, yang praktek di klinik spesialis Rumah Sakit PHC Surabaya, setiap hari Senin - Sabtu mulai pukul 08.00.
Bila dibiarkan OSAS akibat mendengkur atau ngorok dapat menyebabkan risiko penyakit jantung, stroke, penyumbatan pembuluh darah, impotensi, meningkatnya risiko diabetes bahkan sampai kematian.
Lakukan deteksi penyebab ngorok dengan polisomnografi RS PHC Surabaya, polisomnografi merupakan perangkat yang
mampu menganalisis peristiwa yang terjadi didalan tubuh (termasuk otak) selama tidur.
Keunggulan polisomnografi :
- Memberikan gambaran keseluruhan aktivitas tubuh selama tidur
- Tidak memerlukan tindakan pembedahan sehingga tidak menyakitkan bahkan sepenuhnya aman dan
nyaman.
Saat ini polisomnografi sudah menjadi "GOLD STANDAR” pemeriksaan gangguan
tidur. Artinya penderita ngorok atau mendengkur wajib melakukan pemeriksaan polisomnografi jika ingin mengetahui penyebab gangguan tidur. Tanpa
polisomnografi, diagnosis mengenai gangguan tidur tidak dapat diketahui.
"Bagi orang yang suka mendengkur atau ngorok (snooring), ada cara untuk mengatasinya, tanpa operasi atau dengan operasi. Bila ingin tidak ngorok
/ mendengkur tanpa operasi, diantaranya bila berat badan berlebih harus mengurangi berat badannya hingga ideal, posisi tidur
miring, menggunakan bantal khusus.
Sedangkan untuk mengobati ngorok atau mendengkur bila dengan operasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti Radio Frekwensi, yang
merupakan alat paling populer saat ini, merupakan salah satu sarana yang dapat dipakai untuk mengatasi atau
menghilangkan ngorok dengan pembedahan minimal (minimally invasive) yang saat ini sudah tersedia di RS PHC